Pada
awal-awal perkembangan agama Kristen, ada tujuh orang pemuda (ashabul kahfi)
yang tidur di dalam gua selama 300 tahun (309 tahun hijriyah) padahal mereka
merasakan seperti tidur semalam saja. Beberapa penulis Kristen menyebutkan 353
atau 373 tahun, tetapi penulis pada umumnya berpendapat 300 – 307 tahun. Kisah
ini diyakini banyak orang sebagai kisah nyata, bukan dongeng atau legenda.
Kisah ini terdapat dalam berbagai versi : Yunani, Syiria, Latin, Arab Koptik,
Armenia, Etiopia, dan Georgia.
Yang lebih meyakinkan, kisah ini disebutkan
dalam kitab suci Al-Quran pada surah Al-Kahfi. Ketujuh pemuda tersebut tidur di
dalam dalam rangka bersembunyi dari kejaran Kaisar yang ingin membunuhnya.
Mereka akan dibunuh karena menolak perintah Kaisar untuk berkorban demi
berhala-berhala. Hal itu mereka lakukan karena berkorban demi berhala
bertentangan dengan keimanan (keyakinan) yang mereka pegang teguh. Dari kisah
ini diperoleh pelajaran bahwa pada keadaan-keadaan tertentu hukum-hukum alam (fisika, kimia, dan
biologi) tidak berlaku. Namun, tidak ada yang mustahil jika Allah SWT
menghendaki.
Berdasarkan
ilmu biologi (hayat), kita dapat membedakan makhluk (materi) menjadi dua macam,
yaitu makhluk hidup dan makhluk tak hidup. Kita dapat mengidentifikasi
(mengenali) makhluk hidup atau makhluk tak hidup berdasarkan ciri-cirinya.
Ciri-ciri makhluk hidup antara lain bernafas, makan, bergerak, berkembang biak,
dan menanggapi rangsangan. Akan tetapi, tidaklah demikian menurut ilmu fisika
atau kimia.
Berdasarkan
ilmu kimia, zat (materi) dibedakan menjadi dua macam, yaitu zat organik dan
anorganik. Zat organik merupakan zat penyusun kehidupan. Contoh zat organik
antara lain protein, karbohidrat, dan lemak. Adapun contoh zat anorganik antara
lain air, gas karbon dioksida, dan gas oksigen. Meskipun demikian, pada
hakikatnya kedua zat tersebut sama, yaitu benda mati. Kalau begitu, mungkinkah
kumpulan benda mati dapat menimbulkan kehidupan?
Berdasarkan teor
partikel (fisika), setiap zat tersusun atas atom-atom dan setiap atom terdiri
atas proton, neutron dan elektron. Dengan kata lain, tidaklah ada perbedaan
antara benda mati dan benda hidup. Semua benda tersusun atas tiga macam
partikel yang sama, yaitu proton, neutron dan elektron. Hanya komposisi dan
strukturalnyalah yang membedakan benda yang satu dengan yang lain. Kalau
begitu, mungkinkah perbedaan komposisi dan stuktur proton, neutron dan elektron
menyebabkan perbedaan yang begitu mendasar, yaitu perbedaab antara hidup dan
mati? Jika ya, mengapa orang dapat
meninggal dunia padahal saat itu tidak terjadi perubahan komposisi dan
struktur?
Kita (manusia)
merasa lapar jika beberapa jam saja tidak makan, apalagi beberapa hari. Jika hal
itu dibiarkan terus, kita akan kehabisan energi, alias mati. Dengan kata lain,
tidaklah ada kehidupan tanpa energi. Dalam fisika, energi setara dengan massa
(materi). Ingat rumus Einstein: E=mc2. Jika demikian, mungkinkah
rasa ingin tahu, cemas, dan takut juga merupakan materi? Hanya kepada Allah lah
semua itu kembali.
وَمَا أُوتِيتُمْ مِنْ الْعِلْمِ إِلاَّ قَلِيلاً
Dan tidaklah kalian diberi pengetahuan melainkan sedikt sekali....
# Cempaka, 09 Maret 2014
disalin dari : buku pentas, terbitan Tiga Serangkai 2013
Belum ada tanggapan untuk "MISTERI KEHIDUPAN"
Posting Komentar