Beranda · Menu · Menu 1 · Menu 2

HAUL DALAM PAGAR PERTAMA



Bermula dari BC yang disebar di BBM, diketahui bahwa acara haul Maulana Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary dilaksanakan hari Sabtu, 2 Agustus 2014 hari ini...

Entah sudah berapa kali penyelenggaraan acara haul Ulama terbesar Kalimantan ini,
tapi tidak sekali pun ana sempat menghadirinya, tidak tau juga kenapa selama menjadi santri di PP Darussalam pun juga tidak pernah menghadirinya, mungkin karena habis puasa, suasana malas-malasan belum juga hilang lagi. Tapi di peringatan haul ke-208 ini, terlintas di hati ingin menghadirinya, mumpung terbersit niat baik ini, ana mantafkan saja sudah, kalau dipikir-pikir lagi nanti niatnya keburu digondol maling a.k.a syeithan, bisa-bisa ada saja nanti alasan dibisik-bisikinya supaya membatalkan niat ini. Rugi kan, acara sebesar ini, yang acaranya dihadiri oleh masyarakat umum serta tokoh-tokoh bukan saja dari daerah sendiri (kal-sel), bahkan luar daerah serta dari luar negeri juga ikut menghadirinya, khususnya keturunan Syekh Muhammad Arsyad sendiri, kita yang ngaku-ngaku santri tidak ikut menghadirinya, apalagi ini masih suasana liburan.

Hari ini begitu cerah, sengaja dari kemarin sudah niat menunda puasa Syawwal untuk hadir di acara haul, biar ga kepikiran letih gitu, kalau haus kan tinggal minum, he he. Jam 9 ana berangkat dari rumah menuju lokasi dengan kendaraan matic, sekitar 20 menit memasuki kota Martapura suasana sudah terasa padat, Jalan Raya Ahmad Yani terlihat beberapa pengendara berpakaian koko dan perempuannya berbusana muslimah,, eh ada ibu-ibu dibonceng entah anak atau suaminya dari atasan sampai sendalnya warna merah mencolok,, wuiih.. dalam hati ana (ini ibu kok pede banget ya memakai pakaian warna merah mencolok gitu, kalau laki-laki ga kebayang deh,, hehe .. heran ana, apa memang setiap perempuan itu sukanya itu ingin jadi perhatian yaa? hee).

Memasuki jalan di kampung Telok Selong, arus jama’ah haul dialihkan ke jalan di pinggir Sungai, dan jalan yang kami lewati ini sebenarnya bukanlah jalan yang langsung menuju lokasi acara haul, karena untuk menuju lokasi itu nanti di ujung jalan ada jembatan penyeberangan di atas sungai Martapura, dan di sebelah jembatan tersebut itulah Kampung Dalam Pagar, lokasi Mesjid Tuhfaturroghibin yang menjadi tempat pelaksanaan acara Haul ke-208 Maulana Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary.

Sekitar 500 meter dari jembatan, kami sudah dihentikan beberapa petugas yang menyuruh menghentikan laju (ga laju juga sih..) kendaraan kami, karena memang jamaah sudah sangat padat, dan parkiran sudah juga hampir penuh. Karena memang baru pertama kali ikut haulan di sini, agak linglung juga mau ke arah mana, yaa... ikut arus aja deh. Mana ana, ga ada teman lagi (kasiaaan,,, teman aja ga punya apalagi.............hiks). Sesekali ana mengingat-ingat lokasi parkir supaya mudah menuju ke sana, apalagi pas acara selesai, dari pengalaman beberapa acara haul yang lain, ketika jamaah pulang itu sesaknya minta ampun, karena jamaah itu bubarnya pasti bersama-sama, beda kalau menuju sebelum acara, itu jama’ahnya datang berangsur-angsur. Dicari-cari ciri lokasi parkiran, oo itu, ada pohon kaktus, dan kaktus itulah tanda lokasi parkir kendaraan ana.

Suasana sangat panas, dan sayup-sayup terdengar pembacaan maulid sudah hampir selesai... Aah dasar bubuhan jama’ah masbuk nih (banjar banar haha) patuh!. Jalanan sesak, di jembatan sesak, bahkan ada yang menyeberang dengan kelotok, tahulah kelotok? (perahu bermesin), unik juga, beruntung yang menyeberang naik kelotok, karena berhentinya di dekat Mesjid Tuhfaturroghibin, beda kalau lewat jembatan ini, di seberang sudah penuh-nuh-nuh.. ga bisa kemana-mana lagi mendekati Mesjid. Tapi, its OK kita realistis saja, masa datang terlambat mau tempat yang terdekat? Apa kata bang Somad (siapa sih)..
Alhamdulillah, ana beruntung di bawah puhun itu ada yang kosong, pohon di halaman samping rumah Abu Daudi KH. Irsyad Zein –penulis buku manaqib Maulana Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary- yang letaknya tepat di bibir jembatan tadi, dan juga tepat di hadapan kami jama’ah (termasuk ana, kan tadi duduknya di bawah puhun hee) berjejer terparkir puluhan mobil pejabat dari Gubernur, Wagub dll, sayang ana ga bisa foto-foto, karena ga pede ada begitu banyak orang hehe.

Acara berlangsung seperti biasa, tidak jauh beda dengan acara haul yang lain, pembacaan manaqib disampaikan oleh KH. Wildan Salman,  ga tau juga apakah ini untuk pertama kalinya beliau bertugas membaca manaqib, karena memang baru pertama ana hadir haul di Dalam Pagar ini. Isi manaqib cukup menarik (kabarnya dari susunan KH. Wildan Salman sendiri), karena bertema saraba ampat (serba empat). Ga banyak yang bisa ana tulis tentang isi manaqib, memory lagi error nih,, maaf yee. Cuma yang ana ingat, bahwa Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary menuntut ilmu di Makkah dan Madinah selama lebih dari 30 tahun, diantara guru beliau ada yang bernama Syekh Athoillah Al-Mishry (tu kan nama ana memang top)hee. Beliau adalah ulama yang sempurna karena menguasai lebih dari 30 macam ilmu pengetahuan, utamanya empat ilmu yaitu : Al-Quran, Tauhid, Fiqih dan Tasawwuf. Karya tulis beliau diantaranya Mushaf Al-Quran dengan ciri khas budaya Banjar dilengkapi Qiroat dipinggirnya (kabarnya mushaf dengan Qiroat ini yang pertama di Nusantara), diantaranya lagi kitab Tuhfaturraghibin (ilmu Tauhid), Sabilal Muhtadin yang sangat masyhur (ilmu Fiqh), dan satu lagi ana lupa dalam ilmu Tasawwuf.

Selesai sambutan-sambutan, pembacaan surah yaasiin, tahlil dan do’a, acara pun berakhir. Ribuan jama’ah seperti prediksi serentak meninggalkan acara, menunggu-nunggu sedikit lengang, kita makan dulu konsumsinya Nasii Saaliik...... sekian

Wassalaam....

 #Cempaka-Dalam Pagar-Cempaka

02 Agustus 2014 M - 06 Syawwal 1435 H

Follow : @Assakandary
Foto-foto Credit          : Wabup Banjar
                                  

Artikel keren lainnya:

Belum ada tanggapan untuk "HAUL DALAM PAGAR PERTAMA"

Posting Komentar